pertolongan Pertama Pada (keracunan, luka bakar & tersiram air panas, kecelakaan laluluntas, tenggelam, kemasukan benda asing, gigitan binatang berbisa)

Keracunan alkohol

Mungkin kita sering mendengar berita di Koran, majalah, atau televisi bahwa sekelompok pekerja di pabrik tiba-tiba muntah dan pusing setelah melahap jatah makan siang yang disediakan oleh catering. Atau tamu undangan yang tiba-tiba mencret setelah menyantap hidangan dalam acara pesta pernikahan. Kira-kira apa yang ada di pikiran kita? Keracunan kah?
Ya betul kita bisa mencurigai seseorang dicurigai menderita keracunan bila :
1. Seorang yang sehat mendadak sakit.
2. Gejalanya tak sesuai dengan suatu kadaan patologik tertentu.
3. Gejalanya menjadi cepat karena dosis yang besar.
4. Keracunan kronik diduga bila penggunaan obat dalam waktu yang lama atau lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan zat-zat kimia.
Keracunan adalah masuknya suatu zat kedalam tubuh kita yang dapatmengganggu kesehatan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Zat yang dapat menimbulkan keracunan dapat berbentuk :
  1. Padat, misalnya obat-obatan, makanan
  2. Gas, misalnya CO
  3. Cair, misalnya alcohol, bensin, minyak tanah, zat kimia.
Seseorang dapat mengalami keracunan dengan cara :
  1. Tertelan melalui mulut, keracunan makanan, minuman.
  2. Terhisap melalui hidung, misalnya keracunan gas CO
  3. Terserap melalui kulit/mata, misalnya keracunan zat kimia
Berikut ini adalah Macam-Macam Keracunan yang sering terjadi di masyarakat

1.Keracunan Alkohol
Gejala keracunan alkohol :
  1. Kekacauan mental
  2. Pupil mata dilatasi (melebar)
  3. Sering muntah-muntah
  4. Bau alkohol
Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan awal :
1. Upayakan muntah bila pasien sadar
2. Pertahankan agar pernapasan baik
3. Bila sadar, beri minum kopi hitam
4. Bawa ke sarana kesehatan


PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LUKA BAKAR

MENGELOLA LUKA BAKAR


Luka bakar merupakan suatu kelainan akibat trauma yang sampai sekarang belum tertangani dengan baik. Unit LUKA BAKAR di rumah sakit tidak hanya menangani pasien yang terkena api tetapi juga air panas, bahkan apapun yang menyebabkan kulit rusak.

Menurut 
dr. Imam Susanto SpBP, berat ringannya LUKA BAKAR tergantung pada luas jaringan tubuh yang terkena dan kedalaman luka tersebut. LUKA BAKAR dapat dibagi tiga :
Derajat Pertama:
Kerusakan hanya terjadi di permukaan kulit dan tidak memerlukan perawatan khusus. Misalnya: kulit terbakar akibat berenang.
Derajat dua:
Bisa bersifat dangkal dan dalam. Pada kerusakan kulit yang dangkal, biasanya ditandai dengan gelembung air. Asal bebas dari infeksi sebelum 3 minggu akan sembuh dengan sendirinya. Sementara jika kerusakan kulit terjadi lebih dalam, diperlukan tindakan, sulit sembuh sendiri. Kalaupun sembuh sendiri akan memakan waktu berbulan-bulan dan meninggalkan cacat seperti jaringan parut (keloid)
Derajat tiga:
Kerusakannya lebih dalam dan lebih berat, hampir seluruh lapisan kulit terkena trauma. Bila kulit yang terbakar tidak diangkat akan menimbulkan cacat.
APA YANG HARUS DILAKUKAN
Tindakan pertama yang harus dilakukan ketika kulit terkena panas (api, air panas) adalah dinginkanluka tersebut, dengan menyiramnya dengan air dingin. Langkah berikutnya, keringkan, beri antiseptik, tutup dengan kasa steril, bawa ke rumah sakit. “Jika ada vaselin, olesi dengan vaselin. Tetapi kalau terjadi lepuhan, jangan dipecahkan,” saran Imam.
LUKA BAKAR RINGAN
Jika dimungkinkan, lepaskan semua perhiasan, karena kulit yang terbakar, dapat membengkak; dan juga lepaskan pakaian dari daerah yang terkena karena dapat melekat ke kulit dan mengakibatkan kerusakan yang lebih berat.
Jika luka bakar itu terasa sangat sakit, mungkin itu hanya mengenai permukaan kulit saja. Anda harus segera mengurangi rasa sakit itu dengan mendinginkannya dengan air selama 10 menit, atau lebih jika rasa sakit itu masih ada.
Tutupi luka bakar itu dengan kain steril.
Setelah pertolongan pertama diberikan, bawalah korban segera ke dokter atau ke ruang gawat darurat di rumah sakit terdekat.
LUKA BAKAR BERAT
Seseorang yang terbakar pada sebagian besar tubuhnya – tangan, paha, atau dada – dapat mengalami syok dan harus segera dibawa ke rumah sakit.
Baringkan si korban, lebih baik di atas karpet atau alas kain untuk mencegah bagian kulit yang terbakar menyentuh lantai.
Jika memungkinkan, lepaskan cincin, jam tangan atau baju yang ketat sebelum kulit yang terbakar itu membengkak.
Lepaskan bajunya lalu rendam dalam air yang mendidih. JANGAN lepaskan apa saja yang melakt di luka bakar tersebut.
Hubungi ambulans atau bawa si korban ke ruang gawat darurat di rumah sakit terdekat.
Tutupi kulit yang terbakar tersebut dangan kain yang bersih dan tidak berbulu. Pasang kain tersebut dengan baik.
Untuk luka bakar pada wajah, buatlah topeng dengan menggunakan sarung bantal yang bersih dengan membuat lubang untuk bagian hidung, mulut dan mata.
ALIRAN LISTRIK
Jika seseorang terkena aliran listrik dan Anda tidak dapat mematikannya, jangan langsung menyentuh orang tersebut. Lebih baik, sentuh dia dengan menggunakan bahan yang terbuat dari kayu (misalnya: gagang sapu). Jika memungkinkan, pegang penyekat tersebut dengan Koran kering yang terlipat.
Sekitar 85% Luka bakar adalah ringan dan dapat dirawat di rumah. Harus dibawa ke rumah sakit bila :
- Wajah, kedua tangan, daerah genital atau kaki terbakar
- Orang itu tidak dapat dirawat dengan baik di rumah
- Korban berusia di bawah 2 tahun atau di atas 70 tahun
- Organ-organ dalam juga turut terbakar
KEMBANG API
Kembang api memang bagus ditonton, tetapi juga dapat membahayakan. Palang merah Amerika meminta orang-orang untuk menghadiri pagelaran kembang api yang diselenggarakan oleh orang yang terlatih secara professional. Penyalahgunaan kembang api dapat menimbulkan penderitaan yang berat. Kembang api itu mengakibatkan ribuan orang terluka dan meninggal setiap tahunnya. Luka yang terjadi akibat dari panas kembang api yang luar biasa, yang biasanya mengenai mata, kepala, lengan, tangan dan kaki, yang dapat mengakibatkan kebutaan, goresan luka (laserasi), amputasi dan luka bakar. Luka bakar dapat meninggalkan cacat luka parut sepanjang hidup.
Jika Anda terbakar kembang api, tangan atau bagian yang terbakar cuci dengan air dingin yang mengalir dan bersihkan cuci dengan sabun. Jika terjadi lepuhan pada kulit, biarkan saja lalu kompres basah atau dingin. Jika luka bakar itu parah bawalah ke rumah sakit.
Bila mata terkena percikan api atau air panas :
- Bilaslah mata dengan air dingin, selama 10 menit.
- Jika ada benda asing yang melekat di bola mata, misalnya percikan kembang api, tutup mata tersebut dengan kain steril dan bersih. JANGAN mencoba untuk mengambil benda tersebut.
- Bila mata terluka Anda harus segera mencari pertolongan tenaga medis.

MENANGANI KORBAN LUKA BAKAR
Idealnya untuk luka bakar ada unit khusus yang menangani, karena membutuhkan penanganan yang kompleks. Melibatkan berbagai bidang spesialisasi dalam bentuk tim; ahli gizi, rehabilitasi medik, patologi klinik, dan membutuhkan kamar operasi intensive care unit. Sementara selama ini yang menangani luka bakar baru dokter bedah saja.
Di unit Pelayanan Khusus Luka Bakar ‘Prof. Dr. Munajat Wiratmadja’, RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta menurut Imam kebayakan pasien yang datang akibat kecelakaan rumah tangga. “Api menduduki peringkat pertama, yang kedua air panas.” Selama ini cara yang digunakan untuk penderita luka bakar umumnya masih bersifat konservatif. Pertama penderita diinfus sebagai pengganti cairan tubuh yang banyak terbuang, setelah masa kritis lewat, setiap hari luka dibersihkan secara teratur. Faktor gizi juga sangat berperan, karena penderita luka bakar telah banyak kehilangan protein. Sekitar 3-4 hari sesudah perawatan, kulit yang mati harus diangkat. Dan yang paling penting harus dijaga untuk selalu steril karena kulit dalam keadaan ‘terbuka’ sangat rentan terhadap infeksi. Penderita luka bakar yang terlambat mendapat cairan pengganti atau mengalami infeksi setelah perawatan, tak jarang dapat meninggal.
Penanganan luka bakar memang terus dikembangkan, Imam mencontohkan penanganan luka bakar di Singapura, Hongkong, dan Thailand yang sudah mulai menerapkan ‘tissue culture’. Bagian kulit yang sehat diambil dan dikultur (dikembangbiakkan) selama 3 minggu, sampai berlipat-lipat jumlahnya. Lalu baru ‘ditanam’ kembali ke tubuh penderita

Pertolongan pertama jika tersiram Air Panas

Terinspirasi dari kejadian yang menimpa anaknya uni Erny, teman sekantor, kejadiannya kira-kira 2 bulan yang lalu ketika tiba-tiba Alif anaknya uni yang pertama tersiram air panas dari ember mandinya, kejadiannya begitu cepat, hanya beberapa detik ditinggalkan si bunda di kamar mandi, bang Alif sedang mengamati proses pengembunan air yang dihasilkan dari air panas, tiba-tiba saja mendapat ide bahwa air yang di ember sudah sehangat air embun yang ada ditangannya, alhasil... habislah badannya dia dari mulai leher sampai ke atas perut.
Karena panik sang bunda cepat-cepat mengoleskan gel pendingin (bioplacenton) dan membawa ke UGD. Tetapi ternyata karena tindakan yang kurang tepat tersebut maka disekujur badannya menggelembung kulit yang berisi air dimana menuru sang bunda untuk mengeringkan dan menngobati luka bakar itu perlu 3 kali ke ruang operasi.
Padahal menurut beberapa bahan bacaan yang berkaitan dengan First Aid,  yang harus dilakukan pertama jika mendapati musibah tersiram air panas yaitu dengan cepat meredamnya dengan cara merendam bagian yang tersiram dengan air dingin biasa atau dibawah pancuran air mengalir sampai suhu tubuh normal baru bisa dioles dengan gel bioplacenton.
Berikut dari milis tetangga :
Perhatikan kondisi luka yang dialami si kecil. Karena, tidak semua anak dengan luka bakar tersiram air panas perlu dibawa ke dokter.
 
Luka tersiram air panas termasuk luka bakar. Nah, untuk memudahkan perawatan, perlu juga diketahui beratnya luka bakar tersebut.
             
Tentukan berat ringannya
Beratnya luka bakar dibagi menjadi tiga derajat, yaitu:
•  Luka bakar derajat satu , jika kulit yang tersiram air panas memerah dan terasa nyeri. Biasanya, sembuh dalam waktu seminggu.
•  Luka bakar derajat dua , bila kulit memerah, nyeri, serta timbul juga gelembung (melepuh). Ini berarti ada kerusakan pada lapisan kulit, otot, dan lemak. Umumya, bisa sembuh dalam waktu dua minggu, bila tanpa infeksi.
•  Luka bakar derajat tiga , kalau timbul kerusakan yang lebih dalam lagi. Badan yang terkena akan tampak hangus atau kehitaman.
 
Jangan panik
Memang, siapa sih yang tidak kaget mendengar jeritan kesakitan si kecil akibat tersiram air panas? Sebaiknya segera atasi perasaan itu, agar Anda bisa memberi pertolongan pertama padanya.
•  Bila bagian tubuh yang tersiram air panas tidak tertutup pakaian, langsung siram secara perlahan-lahan dengan air putih dingin sekitar 10 menit.
•  Bila yang tersiram adalah bagian tubuh yang tertutup pakaian, siram langsung bagian tersebut. Setelah itu, baru buka pakaian si kecil dengan hati-hati. Bila ini sulit dilakukan, gunting saja pakaian atau celana yang dipakainya, lalu siram   lagi bagian yang terluka itu dengan air dingin.
•  Kompreslah dengan kain bersih yang diberi air dingin sampai rasa sakitnya berkurang. Anda boleh memberinya parasetamol atau asetaminofen untuk mengurangi rasa sakit si kecil.
•  Tutup/balut bagian tubuh yang terluka dengan kain kassa steril untuk menghindari kemungkinan terjadinya infeksi. Sebelumnya, oleskan salep khusus untuk luka bakar atau salep antibiotik. Jangan balut luka terlalu kencang, dan balutan harus melebihi bagian yang luka.
 
Kapan harus ke dokter?
Pada luka bakar derajat pertama, sebenarnya Anda tidak perlu membawa si kecil ke dokter. Apalagi, bila Anda merasa mampu atau yakin untuk melakukan pertolongan pertama padanya. Namun, pada luka bakar dengan derajat lebih tinggi, mengenai muka dan mata atau bagian tubuh yang luas (lebih dari 20%), ia harus cepat-cepat dibawa ke dokter atau Unit Gawat Darurat. Juga, periksakan segera si kecil ke dokter bila rasa sakitnya tidak hilang setelah 2 hari.
Selain merusak kulit dan jaringan setempat, luka bakar juga bisa mengakibatkan hilangnya cairan dan elektrolit. Akibatnya, darah jadi lebih kental. Nah, keadaan ini bisa menimbulkan syok. Itu sebabnya, pengobatan terhadap luka bakar meliputi obat setempat untuk kulit, obat antiinfeksi, obat penghilang nyeri, dan cairan (pada kasus yang berat perlu dipasang infus).

P3K pada Kecelakaan Lalu Lintas



Tergugah dengan cerita tentang peristiwa tabrak lari yang beberapa waktu lalu ditulis oleh Mas Yulius Haflan di Wikimu, maka saya ingin berbagi amunisi pertolongan pertama pada kecelakaan kepada rekan-rekan semua. Siapa tahu suatu waktu Anda berada di TKP dan tergerak ingin menolong korban. Terkadang rasa enggan untuk menolong korban selain karena masalah lagi buru-buru dikejar waktu pribadi, keamanan diri dll, disebabkan pula karena tidak tahu pasti apa yang bisa dilakukan kepada korban. Jadi setelah membaca tulisan ini, Anda tidak ada alasan lagi enggan menolong karena masalah terakhir tersebut.
Kecelakaan lalu lintas secara umum penampilannya dibagi dua: pertama pasien sadar dan terjadi luka ringan atau perdarahan; dan kedua adalah pasien tidak sadarkan diri dengan luka lain apapun.
Pertolongan pada pasien dengan perdarahan dan sadar tentunya lebih tidak membuat puyenk kepala, pasien biasanya punya inisiatif sendiri misalnya untuk ke rumah sakit atau pindah lokasi ke tempat yang lebih aman. Pada tipe pertama ini upaya kita adalah menenangkan korban serta menghentikan perdarahan.
Sebelum menenangkan korban tentunya kita wajib menenangkan diri sendiri dulu, jadi majulah serta berbicara pada korban tanpa menonjolkan kepanikan, hal ini penting untuk membuat korban merasa safe dan lukanya dapat diatasi, bukan akhir segalanya. Perdarahan sendiri diatasi dengan cara menekan sumber perdarahannya dengan kuat selama beberapa waktu, dengan menggunakan kain yang relatif bersih. Selanjutnya untuk mengoptimalkan penghentian perdarahan, bagian tubuh yang berdarah contohnya kaki kanan, maka ditinggikan (diangkat) dengan cara mengganjal kaki kanan saat penderita ditidurkan.
Jika perdarahan masih berlangsung, ikatlah pangkal kaki kanan tersebut dengan kain yang cukup lebar (jangan yang sempit dan menekan terlalu keras) serta kirim pasien ke UGD terdekat dalam posisi kaki agak diangkat selama dalam transportasi. Jangan pernah membubuhkan luka dengan serbuk apapun seperti kopi, bedak atau apapupun karena perbuatan itu justru mendatangkan resiko perlambatan penyembuhan serta infeksi. Penyebab resiko berbahaya pada penderita perdarahan adalah kehabisan darah sehingga sistem jantung-sirkulasi gagal beredar dengan cukup. Jadi infus adalah penting pada perdarahan yang nyata, oleh karena itu sistem transportasi yang baik ke rumah sakit terdekat diperlukan.
Penderita yang tidak sadarkan diri penanganannya relatif berbeda dan darurat. Ketika menghadapi penderita semacam ini, yang pertama dilakukan adalah cek kesadaran penderita, misalnya menepuk-nepuk bahu sambil memanggil namanya. Jika tidak ada respon, berarti penderita dalam penurunan kesadaran relatif berat (kecuali jika penderita habis minum alcohol jumlah besar).
Selanjutnya penderita perlu dipindahkan ke lokasi yang lebih aman, misalnya dari tengah jalan ke tepian bawah pohon yang rindang. Yang perlu diperhatikan adalah cara mengangkat penderita. Jangan pernah mengangkat penderita sendirian karena hal itu menyebabkan kepala penderita terkulai ke belakang saat diangkat. Hal ini sangat berbahaya! Penderita dengan luka pada kepala, daerah tubuh bagian atas, atau lukamultipel (banyak tempat) harus selalu dianggap ada keterlibatan cedera tulang leher. Tulang leher itu melindungi persarafan bagi bernapas spontan,oleh karena itu jika memindahkan pasien secara sembrono tanpa menopang kepalanya, alih-alih menyelamatkan penderita tetapi malah menghantarkan ia lebih cepat ke dunia lain karena pernapasannya yang terhenti.
Berikutnya aturlah supaya massa tidak mengumpul di sekeliling korban, supaya udara segar dapat dihirup korban. Jangan lupa meminta seseorang menghubungi nomor ambulan darurat 118 atau langsung mempersiapkan transportasi sendiri ke RS terdekat.
Pada korban tidak sadar yang dibaringkan terlentang, umumnya lidah akan jatuh ke belakang dan menutupi kerongkongan akibatnya menutup jalan napas. Tanpa penutupan sebagian adalah terdengarnya suara seperti orang ngorok. Hal ini harus segera diatasi yaitu dengan cara mendongakkan kepala pasien dengan mengangkat dagunya. Posisi ini ditahan selama pasien terbaring. Tindakan selanjutnya memerlukan keahlian lebih lagi yaitu melihat, mendengarkan, dan merasakan apakah korban bernapas dengan cukup. Jika pernapasan tidak memadai, pernapasan buatan mulut ke mulut harus diberikan 2 kali. Lalu cek nadi di leher dilakukan, jika nadi absen segeralah kompresi dada 30 kali diikuti napas buatan lagi 2 kali, begitu seterusnya hingga pertolongan datang. Semua hal di atas harus dimulai sebelum memasuki menit ke-4 sejak kejadian, sebab tanpa napas lebih dari 4 menit, kematian sudah di ambang pintu, atau sudah terjadi kecacatan menetap pada otak.
Apabila korban masih bernapas spontan dan nadi cukup, maka cukup posisi kepala dongak saja yang penting kita pertahankan. Selain itu saat berbaring sebaiknya posisi kaki korban sedikit diangkat dengan diganjal semacam tas untuk memperlancar aliran darah balik ke jantung. Atau korban dapat diposisikan tiduran menyamping (pada satu sisi) dengan catatan tidak ada cedera leher.
Sebenarnya tanpa peralatan yang memadai dan obat-obatan, upaya kita dalam menangai korban yang cedera berat sangat terbatas, tetapi setidaknya kita sebagai manusia sudah melakukan kewajiban kita untuk mengasihi sesama semampu kita. Dan Anda tidak akan pernah menduga seberapa bahagia Anda jika pertolongan Anda itu berhasil menyelamatkan nyawa seseorang di tepi jalan karena tidak ada yang lebih indah dalam hidup Anda dibandingkan pernah menyelamatkan nyawa seseorang. Membunuh itu gampang, menyelamatkan nyawa itu terbatas.

pertolongan pada korba tenggelam

Sehubungan dengan adanya permintaan salah seorang teman tentang bagaimana cara menolong korban tenggelam, maka saya dengan senang hati akan mempostingkan hal tersebut. 


Kasus korban tenggelam baik di sungai, danau, kolam atau laut sering terjadi dengan korban yang mungkin hanya satu orang sampai yang ratusan orang. Apalagi ditinjau dari faktor geografis indonesia yang terdiri dari kepulauan (dikelilingi laut) dan dialiri oleh banyak sungai besar dan kecil.

Cukup banyak faktor yang menyebabkan seseorang tenggelam, bisa karena bencana seperti diseret banjir, karena olahraga seperti arung jeram atau renang atau karena musibah seperti tenggelam sebuah kapal serta banyak hal lain.

Nah bagi sobat yang menemukan kasus untuk korban tenggelam, ada satu hal penting yang harus sobat ingat yaitu
 penolong bukanlah seorang superhero yang selalu bisa menyelamatkan jiwa orang lain.

Namun jika memang sobat mempunyai keahlian dan dengan rasa kemanusiaan berkeinginan keras untuk menolong itu adalah hal yang sangat mulia, tapi sebelum memberikan pertolongan pertama terhadap korban tenggelam ada beberapa hal yang harus selalu diingat, diketahui dan dilaksanakan oleh seorang penolong, yaitu:

  • Penolong harus terlebih dahulu mengamankan diri sendiri sebelum memberikan pertolongan kepada korban. Mengapa hal itu harus dilakukan? Karena biasanya korban tenggelam akan mengalami kepanikan dan cenderung akan menggapai, memegang atau merangkul benda-benda disekitarnya serta meronta-ronta guna menyelamatkan dirinya. Hal ini sangat berbahaya jika si penolong tidak siap dengan kondisi tesebut.
  • Penolong ketika menjumpai korban tenggelam sebaiknya segera mencari bantuan terdekat, sambil terus berusaha untuk mengamati kondisi korban.
  • Penolong tidak berusaha untuk memberikan pertolongan pertama di air, karena itu sangat berbahaya tapi memberikannya setelah sampai ditempat yang aman di darat.

Nah ketika hal di atas telah menjadi panduan bagi penolong, maka penolong dapat melakukan tindakan untuk melakukan pertolongan. Adapun bentuk pertolongan yang bisa diberikan dibagi menjadi dua jenis, yaitu untuk korban sadar dan korban tidak sadar.

A. Korban Sadar
  1. Penolong tidak boleh langsung terjun ke air untuk melakukan pertolongan. Ingat bahwa korban dalam keadaan panik dan sangat berbahaya bagi penolong. Sedapat mungkin, penolong untuk selalu memberikan respon suara kepada korban dan sambil mencari kayu atau tali atau mungkin juga pelampung dan benda lain yang bisa mengapung disekitar lokasi kejadian yang bisa digunakan untuk menarik korban ke tepian atau setidaknya membuat korban bisa bertahan di atas permukaan air.
  2. Aktifkan sistem penanganan gawat darurat terpadu (SPGDT). Bersamaan dengan tindakan pertama di atas, penolong harus segera mengaktifkan SPGDT, untuk memperoleh bantuan atau bisa juga dengan mengajak orang-orang yang ada disekitar tempat kejadian untuk memberikan pertolongan. 
  3. Jika memang ditempat kejadian ada peralatan atau sesuatu yang bisa menarik korban ketepian dengan korban yang dalam keadaan sadar, maka segera berikan kepada korban, seperti kayu atau tali, dan usahakan menarik korban secepat mungkin sebelum terjadi hal yang lebih tidak diinginkan. Setelah korban sampai ditepian segeralah lakukan pemeriksaan fisik dengan terus memperhatikan ABC untuk memeriksa apakah ada cedera atau hal lain yang dapat mengancam keselamatan jiwa korban dan segera lakukan pertolongan pertama kemudian kirim ke pusat kesehatan guna mendapat pertolongan lebih lanjut.
  4. Jika tidak ada peralatan atau sesuatu yang bisa menarik korban, maka penolong bisa segera terjun ke air untuk menghampiri korban. Tapi harus diingat, penolong memiliki kemampuan berenang yang baik dan menghampiri korban dari posisi belakang korban.
  5. Jika korban masih dalam keadaan sadar dan bisa ditenangkan, maka segera tarik (evakuasi) korban dengan cara melingkarkan salah satu tangan penolong pada tubuh korban melewati kedua ketiak korban atau bisa juga dengan menarik krah baju korban (tapi ingat, hal ini harus dilakukan hati-hati karena bisa membuat korban tercekik atau mengalami gangguan pernafasan) dan segera berenang mencapai tepian. Barulah lakukan pertolongan pertama seperti pada no. 3 di atas.
  6. Jika Korban dalam keadaan tidak tenang dan terus berusaha menggapai atau memegang penolong, maka segera lumpuhkan korban. Hal ini dilakukan untuk mempermudah evakuasi, kemudian lakukan tindakan seperti no 5 dan kemudian no. 3 di atas. 
 

 


PERTOLONGAN PERTAMA KETIKA TUBUH BAYI KEMASUKAN BENDA ASING


Anda harus waspada telinga si kecil kemasukan benda asing jika anak mengeluhkan rasa sakit pada telinganya, pendengaran si kecil terganggu, si kecil merasa ada sesuatu di dalam telinganya, serta keluarnya cairan dari dalam telinga.

Langkah pertama yang harus Anda lakukan jika telinga si kecil kemasukan benda asing adalah melihat seberapa jauh benda tersebut masuk ke dalam liang telinganya. Bagaimana caranya?

  1. Cegah si kecil menggunakan jemarinya atau alat bantu yang lain untuk mengorek liang telinganya (walaupun dengan maksud untuk mengeluarkan benda asing tersebut). Karena tindakan ini justru dapat menyebabkan telinga menjadi luka/ bengkak, berujung pada semakin sulitnya mengeluarkan benda asing dari dalam telinga.
  2. Cegah si kecil agar tidak menggaruk bagian dalam telinga yang terasa gatal. Tindakan tersebut akan membawa benda asing tersebut masuk lebih jauh ke dalam telinga.
  3. Miringkan kepalanya ke sisi yang berlawanan dari telinga yang kemasukkan benda asing. Periksalah posisi benda yang masuk ke dalam telinganya.

Pertolongan Pertama Pada Korban Gigitan Ular BERBISA 

 

Jika anda berpergian ke dalam hutan dan tergigit ular, hal pertama yang harus dilakukan adalah :
JANGAN PANIK, lalu coba jauhi ular itu dan jangan melakukan aktivitas/gerakan yang dapat mempercepat detak jantung. Berusaha untuk tetap sadar dan mengingat warna serta bentuk ular yang menggigit anda, apabila memungkinkan bunuh ular itu untuk dibawa ke medis.
Setelah itu kenali ciri-ciri luka akibat gigitan ular berbisa yaitu : Luka gigitan terdapat 2 titik yang nyata !
Efek gigitan ular beracun bervariasi tergantung jenis racunnya namun efek umum yang timbul antara lain :
- Pembengkakan pada luka diikuti perubahan warna.
- Rasa sakit di seluruh persendian tubuh.
- Mulut terasa kering dan mata berkunang-kunang.
- Demam, menggigil.
- Selanjutnya anda akan muntah dan pinggang terasa pegal akibat ginjal berusaha membersihkan darah.

Tindakan Pertolongan Pertama

SATU, Posisikan bagian tubuh yang luka lebih rendah dari posisi jantung.

DUA, Ikat diatas luka sampai berkerut setiap 10 menit dan kendorkan 1 menit.

TIGA, Buat luka baru sedalam 1 cm dengan menggunakan pisau, cutter atau silet. Ingat, buat sayatan luka baru vertikal terhadap luka gigitan.

EMPAT, Keluarkan darah sebanyak mungkin dari sayatan baru itu dan jangan mengeluarkan darah dengan menyedot dari mulut karena racun dapat mengkontaminasi mulut bahkan resiko tertelan.

LIMA, Lakukan proses pengeluran darah berulang-ulang hingga warna darah yang keluar berubah dari merah kehitaman menjadi merah segar.

ENAM, Segera pergi ke dokter terdekat, jangan lupa menceritakan apabila anda alergi terhadap obat tertentu.
Tidak semua gigitan ular berbisa memiliki ciri-ciri diatas dan pada kasus gigitan ular seperti ular weling , ular laut dan ular pudak seruni penanganannya berbeda karena mereka memiliki spesifikasi racun berbeda.